Di dalam tas saya sudah ada nasi dan orek tempe. Hm, lauk minimalis dan tidak memenuhi standar makan saya. Untuk makan karbohidrat harus diiringi dengan sayur. Akhirnya saya putuskan untuk membeli gado-gado di luar gedung.
Mulailah perjalanan tersebut. Saya menyusuri jalan sambil berpikir diskusi yang sebelumnya saya lakukan dengan rekan kerja. Suasana hati saya selalu jadi mellow setiap kali selesai ngobrol dengan teman ini (mengenai persoalan kerja). Baiklah mari berbicara mengenai judging saya terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan teman saya ini ketika suasana diskusi sedang berlangsung. Ketika kami memiliki pendapat berbeda dan berusaha menjelaskan maksudn masing-masing, maka mulai saat itu perasaan saya menjadi kacau.
Saya sering merasa menjadi orang bodoh dihadapannya. Hal ini dikarenakan saya
Lalu saat saya meminta dia melihat satu hal, teman saya itu sering menganggap saya tidak sabar. Aggapannya adalah saya berusaha mematahkan pendapat yang dia punyai. Terus terang, baru sekali ini saya diproject yang mengharuskan saya untuk menjadi seorang pemendam perasaan. Apa memang saya tidak bisa bekerja sama dengan orang lain?
Hasilnya adalah hari ini saya berjalan dengan tenang. Menarik nafas panjang, menikmati hujan yang turun membasahi jilbab dan baju saya. Sedikit menghibur diri. Bersiap lagi menghadapi diskusi lanjutan.
Btw, gado-gado yang saya pesan datang dengan spesifikasi tak sesuai yang saya harapkan. Saya meminta tambahan telor, ternyata saya mendapatkan lontong. :)