Tiap tahun saya mendengar dan membaca topik ini. Di akhir bulan desember, kita akan sering mendengar topik ini diunggah. Bahkan saking seringnya kita akan bertanya ke diri sendiri, apa ya resolusi kita untuk tahun depan. Well, ini hanya untuk orang yang gampang terpengaruh atau memang sudah memiliki rencana.
Saya sendiri sebenarnya adalah orang yang tidak begitu terorganisasi dengan baik. Artinya saya tidak meluangkan waktu khusus untuk menetapkan target hidup saya. Bukannya saya tidak pernah mencoba. Pernah. Tapi ternyata list yang saya buat itu tidak terpakai dalam aktivitas hidup saya. Dulu saya tidak tau penyebabnya. Ternyata, setelah membaca ulasan dari sini, barulah saya *ngeh*. Ternyata, ada nilai passion yang hilang dari list yang pernah saya buat itu.
List yang saya buat adalah cita-cita saya, sebelum menemukan esensi apa sih sebenarnya aktivitas yang saya sukai. Tanpa adanya list, bukan berarti saya tidak memiliki rencana hidup, saya punya. Tetapi saya tidak menuliskan secara jelas. Ini sebenarnya bagus, tapi belum cukup. Punya resolusi tahunan, akan membuat kita lebih terpacu dan ada tujuan dalam hidup. Tentunya, buatlah resolusi yang sesuai dengan passion kita.
Kemarin saya mendapatkan kabar bahwa unit kerja kami harus membuat presentasi sendiri untuk action target tahunan pada saat kick off meeting awal bulan depan. Kami di sini sebenarnya hanya dua orang. Saya dan teman saya termasuk newcomer yang tidak tau bentuk presentasi tahunan ini seperti apa. Tapi dari deskripsi di atas bisa terlihat intinya adalah poin-pon apa yang menjadi sasaran tahun 2014 untuk unit kerja kami. Kelihatan kan? Yes, mirip dengan resolusi tahunan.
Tujuan unit kerja kami adalah membuat sistem baru dari sistem yang sudah ada sekarang. Untuk memudahkan kerja ini, kami harusnya bisa belajar dari pihak operational. Saya berencana memudahkan proses pembelajaran kami, dan proses komunikasi kami sehingga keuntungan ada di kedua pihak. Kami bisa belajar, dan sistem baru bisa lebih cepat selesai. Fair kan?
Dari operasional kami belajar banyak kesalahan yang seharusnya hilang dan kebutuhan penting yang diharapkan ada pada sistem baru. Artinya dari apa yang ada sekarang kami bermimpi untuk membuat sistem yang baru. Apa yang kami harapkan ada di sistem ini. Dengan kesungguhan untuk membuat sesuatu yang lebih baik, kami berharap sistem yang dibangun ini dapat menjadi produk terbaik kami.
<UPDATE> Presentasiku GAGAL. Argh$$$$###! Slide presentationnya sudah OK. Tapi ketika tampil, Oh no. Aku harus membuat banyak belajar. Aku perlu bimbingan. Adakah yang bisa memberi petunjuk, tempat belajar presentasi yang baik?
Tuesday, February 11, 2014
Tuesday, January 21, 2014
Setengah Hari di Bogor
Pagi hari di tanggal 19 Januari 2004.
"Adek, mau jalan-jalan liat train?"
"Mauuu. "
"Hayo, mandi dulu ya...."
Tak lama mulailah petualangan ibu dan anak lucu ke Bogor di musim hujan januari ini. Kemana kami berpetualang? Tak jauh-jauh dari makanan. Karena lagi craving yang manis, saya memutuskan untuk mengunjungi toko lapis bogor :)
Karena tau kalau toko itu ada di jalan pajajaran, setelah sampai di stasiun Bogor, saya bertanya lokasinya ke penjual mainan anak yang kami beli. Katanya ada angkot yang lewat langsung ke jalan ini. Kami naik angkot 03. Turn out, ternyata angkot hanya melewati jalan Pajajaran, tapi tidak lewat toko yang dituju :(( Tapi gak harus kuatir, saya melihat banyak FO yang bisa dikunjungi di lain hari. Haha...
Lalu saya bertanya ke satpam satu gedung apakah dia tau dimana lokasi toko lapis ngetop ini. Alhamdulillah, bapak satpam tau. Katanya kami hanya perlu menyeberang, lalu naik angkot 09 menuju Bale Binarum. Letak toko kue ini ada di seberang gedung Bale Binarum. Sip pak, terima kasih! Kami lanjutkan perjalanan kami...
Dan benar saja, setelah melewati jalan lebar, seperti tol simatupang, lalu balik arah, tak berapa lama kemudian di seberang jalan saya melihat toko Lapis Bogor. Horeeee, berhasil. Alhamdulillah. Walaupun hujan gerimis melanda, kami tidak perlu kuatir. Saya pake jilbab, dan akram saya pakaikan peci haji :p
Sampai disana kami membeli 3 varian kue ini. Ya lumayan mengobati kangen kue. Kapan-kapan buat sendiri ya Nak. Mamamnya lagi males memang....
Pulangnya kami menyeberang jalan dan menunggu angkot nomor 10 di depan Bale Binarum yang akan membawa kami kembali ke stasiun. Setengah perjalanan, Akram diam karena ternyata sudah memasuki jam istirahat siang. Untunglah setelah sampai stasiun, bisa tersadar karena mulutnya membentur angkot. Aduh! Alhamdulillah kebenturnya pelan saja kok...
Kami pulang membawa belanjaan yang banyak. Oh iya, di samping toko kue, terdapat kantin makanan yang menyediakan asinan. Tak lengkap kalau belum membawa asinan. Walaupun belum tau rasanya, yang penting beli dulu deh :) Mudah-mudahan kalau sempat saya update rasanya yah.
"Adek, mau jalan-jalan liat train?"
"Mauuu. "
"Hayo, mandi dulu ya...."
Tak lama mulailah petualangan ibu dan anak lucu ke Bogor di musim hujan januari ini. Kemana kami berpetualang? Tak jauh-jauh dari makanan. Karena lagi craving yang manis, saya memutuskan untuk mengunjungi toko lapis bogor :)
Karena tau kalau toko itu ada di jalan pajajaran, setelah sampai di stasiun Bogor, saya bertanya lokasinya ke penjual mainan anak yang kami beli. Katanya ada angkot yang lewat langsung ke jalan ini. Kami naik angkot 03. Turn out, ternyata angkot hanya melewati jalan Pajajaran, tapi tidak lewat toko yang dituju :(( Tapi gak harus kuatir, saya melihat banyak FO yang bisa dikunjungi di lain hari. Haha...
Lalu saya bertanya ke satpam satu gedung apakah dia tau dimana lokasi toko lapis ngetop ini. Alhamdulillah, bapak satpam tau. Katanya kami hanya perlu menyeberang, lalu naik angkot 09 menuju Bale Binarum. Letak toko kue ini ada di seberang gedung Bale Binarum. Sip pak, terima kasih! Kami lanjutkan perjalanan kami...
Dan benar saja, setelah melewati jalan lebar, seperti tol simatupang, lalu balik arah, tak berapa lama kemudian di seberang jalan saya melihat toko Lapis Bogor. Horeeee, berhasil. Alhamdulillah. Walaupun hujan gerimis melanda, kami tidak perlu kuatir. Saya pake jilbab, dan akram saya pakaikan peci haji :p
Sampai disana kami membeli 3 varian kue ini. Ya lumayan mengobati kangen kue. Kapan-kapan buat sendiri ya Nak. Mamamnya lagi males memang....
Pulangnya kami menyeberang jalan dan menunggu angkot nomor 10 di depan Bale Binarum yang akan membawa kami kembali ke stasiun. Setengah perjalanan, Akram diam karena ternyata sudah memasuki jam istirahat siang. Untunglah setelah sampai stasiun, bisa tersadar karena mulutnya membentur angkot. Aduh! Alhamdulillah kebenturnya pelan saja kok...
Kami pulang membawa belanjaan yang banyak. Oh iya, di samping toko kue, terdapat kantin makanan yang menyediakan asinan. Tak lengkap kalau belum membawa asinan. Walaupun belum tau rasanya, yang penting beli dulu deh :) Mudah-mudahan kalau sempat saya update rasanya yah.
Subscribe to:
Posts (Atom)