Showing posts with label une lutte pour la survie. Show all posts
Showing posts with label une lutte pour la survie. Show all posts

Wednesday, March 27, 2013

Social Marketing Communication

Apa beda social marketing communication dengan commercial marketing communication? Apa yang bisa kamu lakukan dengan social marketing communication? Saya dapatkan pengetahuan ini dari mengikuti kelas Akademi Berbagi Jakartadengan tema "Social Marketing Communication" dari Angkie Yudistia.

Marketing Communication (marcom) ini menurut wikipedia adalah pesan-pesan dan media-media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan market. Jika commercial markom menjual ide untuk kepuasan customer, maka social marcom menjual gagasan agar audien mengikuti gagasan yang diinginkan. Lebih lanjut, social marcom ini bertujuan membuat target market untuk turut berpikir, turut merasakan dan pada akhirnya mendukung bahkan turut berperan dalam pelaksanaan ide yang diusung.

Sebagaimana layaknya  Angkie Yudistia yang menjual ide 'make things better for people with disabilities in Indonesia' melalui Thisable Enterprise. Idenya untuk membuat orang dengan different ability (diffable) agar dapat diterima dalam masyarakat sehingga pada akhirnya akan menjadi benefit pada masyarakat itu sendiri. Tujuan ini berbeda dengan marcom komersil yang berorientasi 'uang' sebagai benefit.

Pada dunia marketing dikenal istilah Marketing Mix sebagai salah satu strategi marketing dalam penjualan produk seefektif mungkin. Untuk marketing komersil terdapat 4 faktor yang dikenal sebagai 4 P's. Nah pada social marcom, faktor marketing mix tersebut bertambah 4 lagi menjadi 8 P's yaitu sbb:
  • Product (what product to make & sell)
  • Place (where to sell)
  • Price (how much your product)
  • Promotion (advertising, personal selling, sales promotion, publishing)
  • Productivity & Quality
  • Physical Environment
  • People (stakeholder)
  • Process (what program to do etc)
Kita harus mengusahakan faktor-faktor di atas agar dapat menghasilkan sesuatu maksimal dari ide yang kita usung. Angkie sendiri menetapkan 'goal' yang didasarkan dari 'United Nation Milennium Development Goals' dalam bentuk 'inclusive program for disabilities issues'. Goal ini juga digunakan agar kegiatan yang kita lakukan tidak keluar dari koridor yang kita tetapkan sebelumnya.

Dan lagi-lagi pada akhirnya, setelah semua usaha yang kita lakukan, kita harus melakukan evaluasi terhadap program yang dilalui. Apakah proses/program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Pesan Angky adalah, integritas merupakan hal utama dan apapun yang terjadi, kita tetap harus 'fight' dengan misi sosial kita.

Banyak pertanyaan mengenai program yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan persamaan hak bagi disabiliy di Indonesia ini. Mengenai bagaimana cara agar mereka tidak merasa berbeda, rendah diri. Bahkan tentang pilihan banyak orang disable di Indonesia yang memilih menjadi 'pengemis' dibandingkan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki.

Lagi-lagi Angky menjawab bahwa semua itu dikembalikan dengan goal yang ingin dicapai. Maka tetaplah fokus dengan tujuan kita. Ketika terdapat kegagalan pada satu orang, maka tetap berusaha dengan yang lain. Karena masih banyak orang yang pasti akan menerima tujuan sosial kita tersebut.

Terima kasih Angky untuk sharing yang sudah dilakukan. Hal ini menambah keyakinan saya terhadap kemampuan dan keberhasilan yang dicapai seseorang. Semua tercapai karena kerja keras. Jangan biarkan keterbatasan yang dimiliki menjadi penghalang!






Tuesday, February 19, 2013

Pulang, Sebuah Novel Dari Leila S. Chudori

Terima kasih Leila S. Chudori, telah menulis novel ini.

Saya bisa mengerti sedikit sejarah negara tempat saya hidup.
Saya bisa belajar mencintai negara ini.
Saya bisa menyukai sejarah. Satu kemajuan!



Membaca novel ini, saya dibawa ke dalam suasana batin yang sama ketika saya membaca novel Le Petit Prince. Suasana novel yang muram, tapi penuh keindahan. Karena tokoh utama dalam novel ini memiliki jiwa teguh untuk memegang prinsip kebenaran dalam hidupnya. Perbedaannya adalah, jika hanya sebagian kecil dari novel Le Petit Prince yang saya mengerti, pada novel Pulang saya sangat larut menghayatinya.

Memperkenalkan satu topik sejarah bukanlah perkara mudah. Tapi Leila berhasil melakukannya dengan memperkenalkan kehidupan satu persatu tokoh sejarah. Ditambah dengan drama kehidupan antar tokoh, kisah cinta, membuat novel ini sulit untuk dilepas sampai saya selesai membacanya.

Satu persatu ide ditanamkan oleh penulis. Mengenal sejarah bangsa, mencintainya, dan berjuang membelanya dimanapun kita berada. Penulis mendeskripsikan suasana hati, dan nuansa zaman dalam permainan kata yang detil.

Saya bisa merasakan suasana hati Dimas Suryo, ketika diejek penolakan aplikasi visanya. Saya ikut sedih ketika Lintang terombang-ambing perasaannya karena dicuekin Segara Alam. Saya juga ikut geram dengan tentara yang menyiksa Surti. Dan saya juga merasa nelangsa ketika Vivienne yang sangat mencintai Dimas, mengetahui cinta Dimas yang tak pernah putus kepada Surti

Membaca novel itu juga meningkatkan minat saya untuk membaca karya sastra yang disebutkan di dalamnya. Walaupun pernah membaca beberapa diantara yang disebutkan, saya belum menemukan nilai-nilai inti dan keasyikan yang disebut penulis. Perlu usaha yang lebih keras. Dan saya bertekad menaklukannya.

Pada akhir tulisan novel ini, Penulis kemudian memberi kesimpulan dari ide-ide yang ditanamkan tersebut dalam bentuk surat Dimas kepada Lintang. Keharusan kita memilih. Membuat keputusan.... I could not prevent my tears drop here. To love someone and to loose him...

Well, I love this novel. And I learned a lot from it.


Picture was taken from http://www.goodreads.com/book/show/16174176-pulang. Thank you.

Sunday, February 10, 2013

souvenir de pestawirausaha

Punya akun di twitter sangat terasa m?anfaatnya bagi saya. Iya, saya yang jarang baca koran, jauh dari berita-berita heiiits dunia. Padahal pengennya up-to-date. Pengen melakukan perubahan. Perubahan apa? Perubahan dari diri sendiri dulu dong.

Dengan follow orang-orang yang 

ngikutin berita, saya jadi tau deh
 topik-topik hangat dunia. Ya.. Minimal dunia saya sih! 

Makanya saya tau tanggal 8 sampai 10 Februari akan diadakan acara pameran, seminar wirausaha dari minggu sebelumnya. Panitia sudah woro-wiri di lini masa melakukan promosi. Keren deh. Makanya sudah dari awal saya cari tau gimana jalan menuju tempat acara. Karena berpikir suami berminat dengan acara ini, saya tenang saja mencari info. Gak ngoyo. Ternyata ketenangan ini  hampir membuat saya tak jadi ke acara.

Singkatnya saya jadi juga berangkat ke pesta wirausaha 2013 di hari minggu tanggal 10 Februari. Sedikit memaksa karena abin sedang batuk. Bahkan belakangan lanjut menjadi demam. Cepat sembuh ya nak. Alhamdulillah daddy pulang cepat hari itu.

Saya berangkat naik kereta jurusan tanah abang sampai dengan jatinegara.  Saya turun di st. Rajawali. Lalu naik angkot, kemudian jalan ke hall D. Nah sampailah saya di arena pestawirausaha. Bayar tiket, lalu mulailah saya berpetualang melihat wirausahawan promosi usaha mereka. They are so cool...


Sunday, January 20, 2013

This (Almost) Terrible Two and Adolescence

I know that having 2 children will bring me to some uncomfortable situation someday. Clearly, raising two will face me to increment of amount in financial area.  But I got my emotional balance tested here.
Having a daughter facing teenage year and a lil boy in terrible two might teach me to be more patient. Though today I couldn't tell that my response relating to my daughter egoism could be categorized as being wise mother.

I have no reason for being cynical to my princess. Though her movement to protect her belonging -well actually those color pencils belong to both of them, could be understood. Almost everything played by my prince became infunctionable or got lost somewhere. But, on my opinion her reaction run too deep so that I can judge that as bad move and too exagerating. She was like new rich person or OKB stereotype in our environment. She is becoming firaun in my eyes.

But my comment, one that I gave to her can't be grouped as good one too. I talked to her not in the best of mother talk. I realize I should appologize to her for my words but not my intention. I should explain wisely and I know that concept. But i did not use it when that happened. What with my emotion, and my hate of the arrogant behaviour covered my clear perspective and patience.

It happened so fast and I reacted badly. But the side effect will take longer to be forgotten if I am not preparing to fix it as soon as possible. Well, I am not the person who is so hard too admit her mistake. I am on my way to talk to my princess.

Now, that is the sample of my difficulties of being a mother. What yours?

Thursday, October 25, 2012

New Maid, New Hope

This is the last day of my assistant. She's been working with us for almost 2 months. Actually, she worked for me about 5 years ago. Then one day she came to my house and asked for new job. So, early september she start working for me.

The general problem of this people is having no smoothing plan. They change their plan, even life mission in day counting! And the new plan begins right from the second the decision's been made. Only in 2 weeks time, she told me that her boyfriend asked her to get married.

what5$#$%^!

Well, at least she's responsible enough to try finding the replacement. Hope the new one will be better. Amin ya Allah. Otherwise, I am thinking to get baby sitter service or beginning to see the possibility of day care. Please give us the best solution Allah.



I've tried both possibilities. Still, new maid is first choice. For time efficiency and financial cost. But if this new maid can't give me good performance, I couldn't agree more to move in out to new choice. Well for the sake of my baby :)